NewsBhinneka.id – Universitas Indonesia (UI) kembali dipercaya menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer. Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) tahun 2025. Sebanyak 55.213 peserta mengikuti ujian ini di berbagai titik lokasi kampus UI Depok dan Salemba.
UTBK SNBT tahun ini dilaksanakan dalam satu gelombang, berlangsung selama sepuluh hari mulai 23 hingga 30 April dan dilanjutkan pada 2 hingga 3 Mei 2025. Setiap hari, dua sesi ujian diselenggarakan, memastikan semua peserta mendapat kesempatan secara tertib dan terjadwal.
Direktur Penerimaan Mahasiswa Baru UI, Prof. Dr. Luthfiralda Sjahfirdi, M.Biomed., menyampaikan bahwa program studi Pendidikan Dokter menjadi primadona pada rumpun Sains dan Kesehatan dengan 2.056 pendaftar. Sementara itu, Ilmu Hukum menjadi favorit di rumpun Sosial Humaniora, mencatat 1.787 pendaftar.
UI juga menunjukkan komitmen kuat terhadap kesetaraan akses pendidikan. Tahun ini, 352 peserta merupakan pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, program bantuan pendidikan dari pemerintah untuk mahasiswa berprestasi dari keluarga tidak mampu.
Menariknya, jumlah peserta difabel meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya. Tercatat 120 peserta berkebutuhan khusus mengikuti UTBK di UI—naik dari 77 orang tahun lalu. Mereka terdiri dari 10 tunanetra, 109 tunadaksa, dan satu peserta yang mengalami kombinasi keduanya. UI menyediakan fasilitas ramah difabel, termasuk pendampingan, ruang ujian khusus, dan teknologi bantu.
Universitas Indonesia Komitmen dan Akses Setara Semakin Nyata
Secara nasional, Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) melaporkan bahwa jumlah peserta UTBK SNBT 2025 mencapai lebih dari 785 ribu orang. Dari jumlah tersebut, mayoritas telah menyelesaikan tahap pembayaran, menandakan antusiasme tinggi terhadap seleksi perguruan tinggi negeri. Tren ini memperlihatkan kepercayaan publik terhadap sistem seleksi nasional yang lebih terstruktur, adil, dan berbasis kemampuan akademik.
Pelaksanaan UTBK SNBT 2025 di UI bukan sekadar seleksi masuk universitas. Ini adalah simbol dari arah pendidikan Indonesia yang semakin humanis, inklusif, dan responsif terhadap tantangan zaman. Dengan penyelenggaraan yang profesional, fasilitas yang mendukung, serta pendekatan yang ramah terhadap semua kelompok, UI membuktikan diri sebagai institusi pendidikan yang tak hanya mengejar prestasi, tetapi juga keadilan sosial.
