NewsBhinneka.id – Bank Indonesia (BI) secara tak terduga menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,75% pada 15 Januari 2025. Langkah ini diambil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah volatilitas pasar keuangan yang memengaruhi nilai tukar rupiah.
Penurunan suku bunga ini memberikan angin segar bagi sektor properti, terutama dalam hal pembiayaan perumahan. Dengan suku bunga yang lebih rendah, masyarakat diharapkan lebih tertarik untuk mengambil Kredit Pemilikan Rumah (KPR), sehingga meningkatkan permintaan di pasar properti.
Sebelumnya, pada November 2024, BI mempertahankan suku bunga acuan di level 6%, yang disertai dengan rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada 2025. Kombinasi kebijakan tersebut sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku industri properti terkait potensi penurunan daya beli masyarakat.
Namun, dengan penurunan suku bunga terbaru ini, prospek sektor properti kembali cerah. Analis memproyeksikan bahwa emiten properti akan meraup keuntungan signifikan hingga tahun depan, seiring dengan tren suku bunga rendah yang diperkirakan berlanjut.
Saham Properti
PT Ciputra Development Tbk | CTRA | 7.87% | 960 |
---|---|---|---|
PT Bumi Serpong Damai Tbk | BSDE | 5.03% | 940 |
PT Pakuwon Jati Tbk | PWON | 5.26% | 400 |
PT Summarecon Agung Tbk | SMRA | 3.57% | 464 |
PT Alam Sutera Realty Tbk | ASRI | 5.07% | 145 |
PT Agung Podomoro Land Tbk | APLN | 5.56% | 95 |
PT Lippo Karawaci Tbk | LPKR | 5.43% | 97 |
Target harga berdasarkan konsensus Refinitiv diliputi optimisme, kinerja harga saham emiten properti masih memiliki ruang penguatan yang besar pada tahun ini.
Berdasarkan konsensus Refinitiv per 16 Desember 2024, target harga saham PT Bumi Serpong Damai Tbk atau BSDE pada 2025 mencapai 1.375 per saham atau tumbuh 46,28% dibandingkan harga penutupan Rabu (15/1/2025). Sebanyak 88 analis yang dikonsensus Refinitiv, 7 memberikan rekomendasi beli dan sisanya rekomendasi tahan.
Kemudian harga saham PT Summarecon Agung Tbk atau SMRA ditargetkan akan mencapai 896 per saham pada 2025 atau terbang 93% dari harga penutupan terakhir. Semua analis yang ikut dalam konsensus Refinitiv memberikan rekomendasi beli.
Saham CTRA diprediksi akan mencapai 1.550 per saham, atau naik 61,46% dari harga penutupan terakhir. Delapan analis yang dikonsensus kompak memberikan rekomendasi beli.
Sementara harga saham ASRI diproyeksikan akan mencapai 361 per saham atau memiliki ruang untuk menguat hingga 148% dari harga terakhir.
Saham-saham perusahaan properti terkemuka, seperti Bumi Serpong Damai (BSDE) dan Ciputra Development (CTRA), menunjukkan pergerakan positif di pasar saham. Investor optimistis bahwa kondisi ini akan meningkatkan kinerja keuangan emiten properti secara keseluruhan.