Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Pangandaran, Wisatawan Panik

Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Pangandaran, Wisatawan Panik
75 Views-

NewsBhinneka.id – Pangandaran, Jawa Barat Sebuah gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9 mengguncang wilayah Pangandaran pada Selasa, 25 Maret 2025. Guncangan yang cukup kuat ini langsung memicu kepanikan di kalangan warga dan wisatawan, terutama mereka yang berada di destinasi wisata populer, Aquarium Indonesia.

Kronologi Kejadian Gempa Di Pangandaran

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa pusat gempa berada di koordinat 8,12° LS dan 107,89° BT, sekitar 81 kilometer barat daya Pangandaran. Dengan kedalaman 25 kilometer, gempa ini tergolong dangkal dan terjadi akibat aktivitas penyesaran di dasar laut. Karena berada di zona rawan gempa, wilayah Pangandaran kerap mengalami aktivitas seismik seperti ini.

Saat guncangan terjadi, warga yang sedang beraktivitas di dalam rumah maupun tempat umum langsung merasakan getaran cukup kuat. Beberapa orang segera keluar rumah untuk mencari tempat aman. Di berbagai lokasi, orang-orang terlihat saling mengingatkan satu sama lain agar tetap waspada.

Situasi di Aquarium Indonesia

Ketika gempa mengguncang, Aquarium Indonesia sedang dipenuhi pengunjung. Banyak wisatawan yang sedang menikmati pertunjukan bawah laut langsung terkejut oleh getaran mendadak tersebut. Kepanikan pun tak terhindarkan.

Siti Rahmawati, seorang wisatawan asal Bandung, mengaku sedang menyaksikan atraksi ikan di dalam akuarium raksasa ketika tiba-tiba lantai berguncang hebat. “Semua orang langsung berdiri dan berlari ke luar. Kami benar-benar panik karena getarannya terasa kuat,” ungkapnya.

Manajer operasional Aquarium Indonesia, Budi Santoso, menjelaskan bahwa pihaknya segera mengarahkan pengunjung menuju titik evakuasi. “Kami sudah memiliki prosedur tanggap darurat. Begitu gempa terasa, staf langsung membimbing semua pengunjung ke luar bangunan,” jelasnya.

Dampak dan Langkah Respons

Sejauh ini, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan serius atau korban jiwa akibat gempa tersebut. Meski demikian, BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.

Pihak berwenang juga meminta warga untuk hanya mempercayai informasi dari sumber resmi, seperti BMKG, guna menghindari berita hoaks yang sering beredar setelah bencana alam terjadi. Selain itu, mereka mengimbau agar warga tetap tenang dan tidak panik.

Analisis dan Mitigasi Gempa Pangandaran

Pangandaran termasuk dalam wilayah dengan aktivitas seismik tinggi karena berada di zona subduksi antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Sejak awal 2025, beberapa gempa dengan magnitudo bervariasi telah mengguncang daerah ini, termasuk pada 8 Januari (magnitudo 4,3), 3 Februari (magnitudo 3,9), dan 2 Maret (magnitudo 3,6).

Dengan meningkatnya aktivitas gempa, kesiapsiagaan menjadi faktor krusial. Pemerintah dan masyarakat harus meningkatkan kesadaran akan mitigasi bencana, termasuk memastikan bangunan tahan gempa, menyediakan jalur evakuasi yang jelas, serta memperkuat sistem peringatan dini.

Selain itu, wisatawan yang mengunjungi daerah rawan gempa perlu mendapatkan informasi tentang langkah-langkah keselamatan. Kesigapan dalam menghadapi situasi darurat dapat mengurangi dampak bencana dan menyelamatkan lebih banyak nyawa.

Dengan langkah-langkah yang tepat dan kerja sama semua pihak, risiko akibat gempa bumi dapat diminimalkan, sehingga masyarakat bisa tetap merasa aman meskipun tinggal di wilayah yang rawan bencana.