Kemenangan Indonesia Warisan Shin Tae-yong Sentuhan Kluivert

Kemenangan Indonesia Warisan Shin Tae-yong Sentuhan Kluivert
84 Views-

Newsbhinneka.id – Tim Nasional Indonesia meraih kemenangan krusial 1-0 atas Bahrain dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Selasa (25/3) malam itu menarik perhatian sekitar 80 ribu penonton yang hadir untuk mendukung Garuda dengan semangat membara.

Start yang Agresif dan Gol Penentu Kemenangan Indonesia

Sejak menit awal, kedua tim menunjukkan permainan yang agresif. Indonesia, dengan determinasi tinggi, berusaha menguasai jalannya laga, sementara Bahrain memberikan perlawanan ketat. Peluang pertama bagi skuad Garuda muncul pada menit ke-15, ketika Thom Haye melepaskan tendangan bebas yang mengarah langsung ke gawang. Namun, kiper Bahrain, Ebrahim Lutfalla, berhasil menepis bola dengan refleks yang cepat.

Pada menit ke-24, Indonesia akhirnya memecah kebuntuan. Joey Pelupessy berhasil membaca arah permainan dengan cermat dan merebut bola dari lawan. Tanpa menunggu lama, ia mengalirkan bola kepada Thom Haye yang segera mengoper ke sisi kanan lapangan, tempat Marselino Ferdinan sudah siap menyambut. Marselino kemudian memberikan umpan matang yang dieksekusi sempurna oleh Ole Romeny. Gol tersebut menggetarkan stadion dan memberikan keunggulan bagi Indonesia.

Performa Solid di Babak Kedua

Keunggulan ini menjadi bukti bahwa strategi Patrick Kluivert berjalan dengan efektif. Meskipun baru menangani tim, Kluivert mampu memanfaatkan potensi pemain yang sebelumnya dibina oleh Shin Tae-yong. Tidak heran jika banyak pihak menilai bahwa kemenangan ini tidak lepas dari warisan permainan disiplin yang diterapkan Shin selama masa kepelatihannya.

Di babak kedua, Bahrain berusaha bangkit dan meningkatkan tekanan. Mereka beberapa kali mengancam pertahanan Indonesia, terutama melalui serangan dari sektor sayap. Namun, lini belakang Garuda yang dikawal Jordi Amat dan Rizky Ridho tampil solid. Dengan koordinasi yang baik, mereka berhasil menggagalkan serangan demi serangan dari tim lawan. Kiper Ernando Ari juga menunjukkan performa gemilang dengan beberapa penyelamatan krusial.

Hingga peluit panjang berbunyi, Indonesia tetap mempertahankan keunggulan 1-0. Kemenangan ini mengakhiri rekor buruk melawan Bahrain dan memberikan modal berharga untuk laga berikutnya. Para pemain menyadari bahwa mereka tidak boleh cepat puas, mengingat pertandingan penting melawan China dan Jepang sudah menanti di bulan Juni.

Sinergi Warisan dan Inovasi

Kemenangan ini menunjukkan perpaduan antara warisan taktik Shin Tae-yong dan inovasi yang dibawa Patrick Kluivert. Shin terkenal dengan pendekatan disiplin serta fokus pada aspek fisik dan mental pemain. Di sisi lain, Kluivert mengusung gaya permainan menyerang khas Belanda yang menekankan penguasaan bola serta kreativitas.

Gol yang dicetak Ole Romeny mencerminkan sinergi ini. Joey Pelupessy menunjukkan kecerdasan taktis dengan merebut bola di lini tengah, sebuah nilai yang sering ditanamkan oleh Shin. Sementara itu, aliran bola yang cepat dari Thom Haye dan Marselino Ferdinan menunjukkan sentuhan ofensif yang diterapkan oleh Kluivert.

Ke depan, tantangan lebih berat telah menanti. Laga melawan China dan Jepang akan menjadi ujian sesungguhnya bagi efektivitas strategi Kluivert. Jika mampu mempertahankan performa seperti ini, bukan tidak mungkin Indonesia semakin dekat dengan impian tampil di Piala Dunia 2026. Dengan memadukan disiplin, inovasi, dan mental juara, Tim Garuda semakin siap untuk menghadapi tantangan berikutnya.