NewsBhinneka.id – Dalam suasana Idul Fitri 2025, Presiden Prabowo Subianto mengunjungi kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Pertemuan hangat ini berlangsung pada Senin malam (7/4) selama sekitar 90 menit. Hubungan baik antara kedua tokoh senior ini kembali diperlihatkan dalam suasana kekeluargaan.
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan bahwa kunjungan tersebut mencerminkan tradisi silaturahmi yang sudah lama mereka jaga. “Pak Prabowo dan Bu Mega selalu menjalin hubungan yang harmonis. Pertemuan semalam berlangsung dalam suasana akrab dan penuh canda,” ujar Dasco. Dengan demikian, silaturahmi ini tidak hanya menjadi simbol kebersamaan, tetapi juga wujud kedewasaan politik.
Jejak Pertemuan Sebelumnya Bukti Keakraban Politik
Pertemuan Prabowo dan Megawati memiliki sejarah panjang yang penuh makna. Salah satu momen penting terjadi pada 24 Juni 2019, saat Prabowo mengunjungi kediaman Megawati di Teuku Umar setelah Pilpres 2019. Dalam pertemuan itu, Prabowo memuji nasi goreng dan bakwan sayur buatan Megawati, yang memperlihatkan sisi personal hubungan keduanya.
Pada Agustus 2019, Prabowo kembali bertemu Megawati dalam Kongres V PDIP di Denpasar, Bali. Pertemuan ini menghasilkan momen swafoto bersama antara Prabowo, Megawati, dan Puan Maharani, yang menunjukkan keakraban mereka. Tidak hanya itu, pada Idul Fitri 2022, Prabowo juga mengunjungi Teuku Umar, disambut hangat oleh Megawati dan anggota keluarga lainnya.
Momentum-momentum ini memperlihatkan bahwa meskipun mereka berasal dari partai politik yang berbeda, komunikasi tetap terjaga dengan baik. Hal tersebut menjadi contoh penting bagaimana perbedaan politik tidak menghalangi upaya menjaga persatuan.
Tradisi Silaturahmi dan Menguatkan Stabilitas Politik Nasional
Pertemuan terbaru Prabowo dan Megawati ini mendapatkan tanggapan positif dari berbagai pihak. Herzaky Mahendra Putra, Juru Bicara Partai Demokrat, menyebut Prabowo sebagai seorang patriot yang menunjukkan kedewasaan politik. Menurut Herzaky, langkah Prabowo merangkul Megawati mencerminkan sikap kenegarawanan dan komitmen terhadap kepentingan bangsa.
Interaksi seperti ini tidak hanya memberikan pesan persatuan kepada publik, tetapi juga mendorong stabilitas politik nasional. Dengan tantangan global dan domestik yang semakin kompleks, kolaborasi antar-pemimpin menjadi sangat penting dalam merumuskan kebijakan yang inklusif dan berorientasi pada kepentingan rakyat.
Silaturahmi antara Prabowo dan Megawati tidak hanya mempererat hubungan pribadi, tetapi juga menyampaikan pesan bahwa politik harus menjadi alat untuk membangun bangsa, bukan memecah belah. Dengan terus menjaga komunikasi lintas partai, para pemimpin bangsa dapat menciptakan pemerintahan yang lebih stabil dan efektif.
Pelajaran Tradisi dari Silaturahmi Pemimpin Bangsa
Pertemuan antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri memberikan contoh nyata bahwa kerja sama lintas partai bukan hanya mungkin, tetapi juga sangat diperlukan. Tradisi silaturahmi yang mereka tunjukkan adalah bukti bahwa kepentingan bangsa harus selalu berada di atas segala perbedaan.
Dengan terus merawat hubungan ini, Prabowo dan Megawati telah memberikan inspirasi bagi generasi penerus untuk mengutamakan persatuan dalam menghadapi tantangan. Silaturahmi ini, tanpa diragukan lagi, adalah wujud dari politik yang matang dan bertanggung jawab.