Jakarta – Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto melakukan langkah tegas untuk menghemat anggaran negara. Enam pos anggaran dipangkas dengan total penghematan mencapai Rp306 triliun dalam APBN 2025. Enam pos anggaran yang menjadi sasaran penghematan dalam APBN 2025 meliputi:
- Belanja Barang dan Jasa
Anggaran untuk pengadaan alat tulis kantor, perjalanan dinas, dan konsumsi rapat dikurangi sebesar Rp150 triliun. Pemangkasan ini dilakukan untuk menghindari pemborosan yang selama ini membebani APBN. - Subsidi dan Kompensasi
Subsidi energi, seperti BBM dan listrik, serta kompensasi lainnya dipangkas hingga Rp100 triliun. Langkah ini bertujuan agar subsidi lebih tepat sasaran dan tidak membebani keuangan negara. - Transfer ke Daerah
Dana transfer ke daerah, termasuk Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK), dipangkas Rp50 triliun. Pemerintah menargetkan penggunaan dana ini lebih efektif dan sesuai prioritas pembangunan. - Belanja Modal
Pengeluaran untuk proyek infrastruktur non-prioritas dikurangi. Pembangunan tetap dilanjutkan untuk proyek strategis nasional yang memiliki dampak besar. - Belanja Pegawai
Efisiensi belanja pegawai juga menjadi fokus, meski nominalnya belum diungkapkan secara rinci. Pemangkasan ini dilakukan untuk menekan pengeluaran administratif tanpa mengganggu pelayanan publik. - Belanja Non-Prioritas Lainnya
Anggaran untuk program-program yang tidak mendukung langsung kesejahteraan masyarakat turut dipangkas. Dana yang dihemat akan dialokasikan untuk sektor yang lebih produktif dan berdampak besar.
Langkah ini merupakan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas fiskal sekaligus memastikan pembangunan nasional tetap berjalan. Presiden Prabowo ingin memastikan anggaran negara digunakan seefisien mungkin untuk kepentingan rakyat.